Electronic Arts atau yang dikenal dengan EA tentunya menjadi salah satu publisher game paling produktif setiap tahunnya. Tahun 2023 silam bahkan menjadi salah satu tahun paling sibuk bagi EA karena mereka merilis total 15 game dalam satu tahun.
Namun 2024 ternyata menjadi tahun yang berbeda, karena ternyata EA berencana untuk merilis game lebih sedikit pada tahun ini. Hal ini disampaikan langsung oleh Stuart Canfield, Chief Financial Officer EA yang dikutip dari Game File.
Berbicara pada sesi tanya jawab pertemuan kuartal empat (Q4) dengan para investor EA, Stuart menjelaskan bahwa EA akan memiliki jadwal rilis yang lebih ringan. Namun dirinya juga memastikan bahwa EA akan tetap konsisten merilis game-game sport mereka.
Yang berarti judul-judul seperti EA Sports FC, Madden, UFC, dan game-game tahunan mereka akan tetap dirilis. Sayangnya berarti yang paling terdampak dalam perampingan ini adalah judul-judul AAA mereka.
Apalagi, dalam perbincangan kuartal empat tersebut tidak disebutkan perihal instalasi baru untuk game-game AAA langganan EA seperti Battlefield, The Sims, ataupun Need for Speed.
Ditambah lagi juga tidak ada informasi baru mengenai game-game masa depan EA seperti Skate, Star Wars, Black Panther, Iron man, hingga Mass Effect. Namun kejutannya, game EA Sports College Football disebut akan kembali di tahun ini.
Perlambatan perilisan game-game besar dari EA tentu menjadi sinyal yang baik bagi para gamer. Terutama setelah beberapa rilisan terakhir mereka seperti Battlefield 2142, Need for Speed: Unbound, hingga EA FC 24 yang mendapat respons kurang baik dari para gamer.
Untuk tahun 2023, EA mencatatkan bahwa pendapatan dari game live service mereka menguasai 73% dari bisnis. Dan kelihatannya hal ini akan berlanjut di tahun ini. Sehingga EA masih akan bergantung pada penjualan item dan kosmetik dari game-game seperti Apex Legends dan The Sims 4.
Taktik bisnis yang dilakukan EA bukanlah hal yang baru, bahkan beberapa publisher game lain telah mengadaptasi hal ini lebih dulu. Semakin tingginya biaya produksi game baru, serta tingginya ekspektasi gamer terhadap rilisan baru membuat publisher game semakin berhati-hati.